ADS

Sunday, 27 March 2016

Egoisme dalam Rumah Tangga

Di dalam sebuah rumah tangga, baik suami dan istri memiliki hak dan kewajibannya masing masing. Dimana hak dan kewajiban itu bisa di komunikasikan dengan baik antara suami dan istri. Namun, tidak jarang justru hak dan kewajiban itu justru membuat suami dan istri saling menuntut. Diantara salah satu penyebabnya adalah belum adanya penyatuan perasaan di antara keduanya, sehingga mereka masih terikat antara hak dan kewajiban tersebut. Suami ingin istrinya menjadi lebih baik dan juga sebaliknya. Mereka saling menginginkan sesuatu dari pasangannya. Itulah egoisme dalam rumah tangga. Yang berarti belum ada penyatuan jiwa. Kebahagiaan rumah tangga seperti itu masih
bergantung dengan seberapa kuat usaha mereka untuk saling membahagiakan pasangannya. Berbeda dengan rumah tangga yang sudah memiliki kesatuan jiwa. Kebahagiaan rumah tangga tersebut adalah kebahagiaan bersama. ibarat satu tubuh. Jika ada sebagian saja yang sakit maka seluruh tubuh akan ikut merasakannya. Disinilah kebahagiaan suami dan istri dalam kesatuan jiwa. Bagi mereka sudah tidak ada hak dan kewajiban masing masing. Mereka memiliki hak dan kewajiban itu bersama sama. Sehingga tidak ada yang saling menuntut. Namun saling merasakan. Suami tidak merasa menjadi superior dan istri juga tidak merasa terbebani. karena apapun yang mereka lakukan adalah untuk kebahagiaan bersama. Bukan untuk mencari kebahagiaan nya sendiri. tidak ada kebohongan di antara keduanya. Karena membohongi pasangannya berarti membohongi dirinya sendiri. Menyakiti perasaan pasangannya berarti menyakiti perasaan nya sendiri. Subhanalloh.. betapa rumah tangga yang memikiki penyatuan jiwa sungguh memiliki kekuatan yang luar biasa untuk mengarungi bahtera rumah tangga. Dalam badai sebesar apapun mereka tidak akan saling mengkhianati..
Wahai suami dan istri, satukan lah jiwa kalian berdua hingga kalian bisa saling merasakan apa yang di rasakan oleh pasangan kalian..

0 komentar:

Post a Comment